Cerita Pilu Yusra, Gagal Nikah Karena Calon Suami Meninggal Saat Gempa Terjadi

Cerita Pilu Yusra, Gagal Nikah Karena Calon Suami Meninggal Saat Gempa Terjadi – Tengku Banta Yusra Fitriani (31), terkulai lemas di atas tempat tidur di kamar rumahnya, Gampong Dayah Timu, Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya, Kamis (8/12). Tubuhnya tertutup selimut warna merah muda. Sang ibu, Rajiati (50) duduk di samping sembari menghibur dan mengusap-usap kepalanya.

Seharusnya, hari ini menjadi hari membahagiakan bagi Yusra Fitriani. Teratak atau tenda penerima tamu sudah terpasang di depan rumah. Sementara di bagian dalam rumah sudah disiapkan pelaminan. Kamarnya sudah disulap layaknya kamar pengantin baru. Tapi pernikahannya dengan Suharnas (33) tidak terlaksana sesuai rencana. Calon suaminya itu meninggal tertimbun reruntuhan bangunan saat Aceh dilanda gempa 6,5 SR kemarin.

Kesedihan terpancar dari raut wajah Yusra. Sesekali dia tak kuasa menahan air matanya sambil memeluk ibunda yang setia menemani di sampingnya.Sejak kejadian nahas yang menimpa calon suaminya, Yusra belum makan. Hanya air gula beberapa sendok yang sudah yang diminumnya. Itu pun setelah diminta oleh kedua orang tua dan sanak familinya yang selalu mendampingi.

“Trauma, lemas dia, mungkin juga karena dia lelah,” kata M Yunus (62), ayah Yusra saat ditemui di rumahnya, Kamis (8/12).

Saat gempa memporak-porandakan Aceh, Yusra terkejut mendapat kabar toko jam milik pujaan hatinya itu roboh dan rata dengan tanah. Dengan perasaan tak menentu, Yusra mencari tahu keberadaan Suharnas. Hingga akhirnya perempuan itu terkulai lemas setelah mengetahui tubuh pasangannya tertimbun bangunan.

“Sempat ketemu dengan jenazah sampai dimakamkan, dia baru pulang jelang tengah malam, makanya dia lemas itu sekarang, enggak bisa bicara,” kata ayahnya.

Yunus tak memiliki firasat rencana pernikahan anak pertamanya berakhir tragis seperti ini. Yusra yang sehari-hari berprofesi sebagai guru honorer di SMP 1 Meureudu telah mempersiapkan semua kebutuhan untuk hari pernikahannya. Keluarganya juga telah menyiapkan satu ekor sapi untuk makanan 1.000 orang tamu. Takdir tak bisa dilawan. Kini mereka hanya bisa merelakan kepergian Suharnas menghadap sang pencipta.

“Kita hanya berencana, yang kabulkan hanya Allah,” singkatnya.

Di mata calon mertuanya, Suharnas sosok pendiam, suka bergaul dan tidak pernah mencampuri urusan orang lain. Bahkan dia dikenal taat beragama dan tidak pernah sekalipun meninggalkan kewajiban salat. “Kalau sudah waktu salat, dia langsung tutup toko,” jelasnya.

Suharnas melamar Yusra pada 8 Oktober 2016 dengan mahar 13 mayam (satuan emas). Orang tua Yusra tak pernah tahu bahwa hubungan anaknya dengan Suharnas sudah sangat serius. Mereka baru mengetahui beberapa saat jelang hari lamaran. Meskipun jarang bicara, Yunus kenal dekat Suharnas yang ternyata bekas muridnya waktu SMP dulu.

“Tidak pernah terpikir Suharnas bisa lamar anak saya. Dia kan pebisnis, anak saya orang kampung,” imbuhnya.

Yunus hanya bisa berlapang dada menerima kenyataan pahit yang harus dialami putrinya. Dia yakin Yusra akan mendapat jodoh di kemudian hari. “Banyak salat dan baca Alquran. Kalau jodoh, ulat dalam batu ada jodoh, apa lagi kita sebagai manusia, khalifah di permukaan bumi,” tutupnya.

Tags:,
close